A.
Analisis Keruangan.
Analisis Keruangan dapat
ditafsirkan menitik berat pada aspek keruangan. Analisis Keruangan ini mendasarkan
pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur,
pola, dan proses. Srtuktur keruangan terkai dengan titik, garis, dan area.
Kerangka kerja analisis pendekatan
ini bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang.
Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut: 5W+1H
a.
What (apa) untuk
mengetahui jenis fenomena yang terjadi
b.
When (kapan)
untuk mengetahui kapan fenomena yang terjadi
c.
Where (dimana)
untuk mengetahui dimana fenomena yang terjadi
d.
Why (kenapa)
untuk mengetahui penyebab fenomena yang terjadi
e.
Who (siapa)
untuk mengetahui pelaku penyebab fenomena yang terjadi
f.
How (bagaimana)
untuk mengetahui proses terjadinya fenomena yang terjadi
Ini
adalah contoh analisis keruangan:
Tanah Longsor di Buleleng Bali, Dua
Orang Tewas
Dua orang tewas
tertimpa tanah longsor yang di Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa
malam, 19 Februari 2013. Mayat kedua korban, Gede Merta, 35 tahun, dan Gede
Muliawan, 27 tahun, ditemukan Rabu pagi tadi, 20 Februari 2013.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Bali, Dewa Made Indra, mengatakan musibah terjadi saat kedua
korban bersama warga setempat sedang membersihkan timbunan tanah yang menutupi
jalur jalan Denpasar-Singaraja, tepatnya di kilometer 16 pada Selasa malam.
Namun, tiba-tiba longsoran tanah dari
atas perbukitan kembali menerjang. Kedua warga buleleng
ini tertimpa longsoran tahan dari ketinggian sedikitnya 10 meter. Malam itu
juga pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan SAR, TNI, dan Polri.
Meski demikian, upaya pencarian malam itu tidak membuahkan hasil. Pencarian pun
dihentikan akibat buruknya kondisi cuaca.
Upaya pencarian
dilanjutkan Rabu pagi. Mayat korban kedua korban ditemukan terkubur di dalam
jurang di tepi jalan raya Denpasar-Singaraja. Tanah longsor sempat melumpuhkan
jalur transportasi utama yang menghubungkan Denpasar dan Singaraja, ibu kota
Kabupaten Buleleng.
Pihak BPBD mengeluarkan
imbauan agar warga yang melintas di lokasi berhati-hati karena kondisi jalan
yang masih licin. Selan itu, kata Indra, harus diwaspadai pula terjadinya
kembali longsor di daerah perbukitan itu.
Dari contoh diatas
dapat dianalisis sebagai berikut :
a. Fenomena
apa yang terjadi?
Ø Fenomena
yang terjadi adalah Tanah Longsor.
b. Kapan
fenomena itu terjadi?
Ø Selasa,
19 februari 2013.
c. Dimana
fenomena itu terjadi?
Ø Di
desa Gitgit, Buleleng.
d. Mengapa
fenomena itu terjadi?
Ø Karena
longsor tersebut merupakan longsor susulan.
e. Siapa
yang terlibat dalam terjadinya fenomena tersebut?
Ø Yang
menjadi sebab fenomena itu terjadi adalah cuaca, kemiringan tebing, dan daerah
yang berada di pinggir jalan sehingga terlalu sering menerima getaran dan
akhirnya longsor.
f. Bagaimana
proses fenomena itu terjadi?
Ø Karena
cuaca yang sangat exstream mengakibatkan tanah yang berada di pinggir jalan
menjadi tidak kuat, dan akhirnya longsor.
B.
Analisis Komplek Wilayah atau Kewilayahan atau
Regional.
Kajian
analiss kewilayahan berisi tentang analisis keruangan dan kelingkungan.
Region
berupa suatu wilayah yang didalamnya memiliki kesamaan karakteristik.
Contoh
analisi kewilayahan tersebut yaitu yang diatas yang berjudul “Tanah Longsor di
Buleleng Bali, Dua Orang Tewas”
Dengang
menggunakan analisis Kewilayahan dapat
disimpulkan ciri-ciri region seperti berikut:
·
daerah rawan longsor tersebut memiliki
cuaca ekstream.
·
Pemukiman penduduk tersebut adalah
sepanjang jalan.
·
Sarana transportasi tersebut bergantung
besar pada jalan tersebut.
·
Kemiringan tanah yang curam.
Menganalisis contoh diatas dengan analisis Kualitatif.
Analisis
kualitatif adalah cara analisis yang tidak menggunakan angka-angka. Analisis
kualitatif merupakan cara klasik dalam mengidentifikasi sebuah fenomena.
Di
contoh diatas dapat disimpulkan analisis kualitatifnya yaitu:
Ø Fenomena
itu disebabkan oleh cuaca yang exstream, kemiringan curam dan berada di pinggir
jalan yang mengakibatkan tanah terlalu banyak menerima getaran.
Ø Daerah
tersebut sudah pernah longsor itu dibuktikan oleh kalimat “warga yang
membersihkan timbunan tanah di sepanjang jalan.”
Menganalisis contoh diatas dengan analisis Kuantitatif.
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan
angka-angka. Analisis kuantitatif merupakan analisis banyak menggunakan data
statistic.
Di
contoh diatas dapat disimpulkan analisis kuantitatifnya:
v Warga
yang menjadi korban sebanyak 2 orang.
v Ketinggian
tebing ± 10 meter.
v Tempat
terjadinya berada pada kilometer 19.
v Longsor
sudah terjadi lebih darin 2 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar