Powered By Blogger

Selasa, 28 Oktober 2014

mngenal Goegrafi | analisis keruangan


A.   Analisis Keruangan.

 

Analisis Keruangan dapat ditafsirkan menitik berat pada aspek keruangan. Analisis Keruangan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Srtuktur keruangan terkai dengan titik, garis, dan area.

Kerangka kerja analisis pendekatan ini bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 5W+1H

a.       What (apa) untuk mengetahui jenis fenomena yang terjadi

b.      When (kapan) untuk mengetahui kapan fenomena yang terjadi

c.       Where (dimana) untuk mengetahui dimana fenomena yang terjadi

d.      Why (kenapa) untuk mengetahui penyebab fenomena yang terjadi

e.       Who (siapa) untuk mengetahui pelaku penyebab fenomena yang terjadi

f.       How (bagaimana) untuk mengetahui proses terjadinya fenomena yang terjadi

Ini adalah contoh analisis keruangan:

Tanah Longsor di Buleleng Bali, Dua Orang Tewas

Dua orang tewas tertimpa tanah longsor yang di Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa malam, 19 Februari 2013. Mayat kedua korban, Gede Merta, 35 tahun, dan Gede Muliawan, 27 tahun, ditemukan Rabu pagi tadi, 20 Februari 2013.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Dewa Made Indra, mengatakan musibah terjadi saat kedua korban bersama warga setempat sedang membersihkan timbunan tanah yang menutupi jalur jalan Denpasar-Singaraja, tepatnya di kilometer 16 pada Selasa malam.

Namun, tiba-tiba longsoran tanah dari atas perbukitan kembali menerjang. Kedua warga buleleng ini tertimpa longsoran tahan dari ketinggian sedikitnya 10 meter. Malam itu juga pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan SAR, TNI, dan Polri. Meski demikian, upaya pencarian malam itu tidak membuahkan hasil. Pencarian pun dihentikan akibat buruknya kondisi cuaca.

Upaya pencarian dilanjutkan Rabu pagi. Mayat korban kedua korban ditemukan terkubur di dalam jurang di tepi jalan raya Denpasar-Singaraja. Tanah longsor sempat melumpuhkan jalur transportasi utama yang menghubungkan Denpasar dan Singaraja, ibu kota Kabupaten Buleleng.


Pihak BPBD mengeluarkan imbauan agar warga yang melintas di lokasi berhati-hati karena kondisi jalan yang masih licin. Selan itu, kata Indra, harus diwaspadai pula terjadinya kembali longsor di daerah perbukitan itu.

 

Dari contoh diatas dapat dianalisis sebagai berikut :

a.       Fenomena apa yang terjadi?

Ø  Fenomena yang terjadi adalah Tanah Longsor.

b.      Kapan fenomena itu terjadi?

Ø  Selasa, 19 februari 2013.

c.       Dimana fenomena itu terjadi?

Ø  Di desa Gitgit, Buleleng.

d.      Mengapa fenomena itu terjadi?

Ø  Karena longsor tersebut merupakan longsor susulan.

e.       Siapa yang terlibat dalam terjadinya fenomena tersebut?

Ø  Yang menjadi sebab fenomena itu terjadi adalah cuaca, kemiringan tebing, dan daerah yang berada di pinggir jalan sehingga terlalu sering menerima getaran dan akhirnya longsor.

f.       Bagaimana proses fenomena itu terjadi?

Ø  Karena cuaca yang sangat exstream mengakibatkan tanah yang berada di pinggir jalan menjadi tidak kuat, dan akhirnya longsor.

 

B.   Analisis Komplek Wilayah atau Kewilayahan atau Regional.

Kajian analiss kewilayahan berisi tentang analisis keruangan dan kelingkungan.

Region berupa suatu wilayah yang didalamnya memiliki kesamaan karakteristik.

Contoh analisi kewilayahan tersebut yaitu yang diatas yang berjudul “Tanah Longsor di Buleleng Bali, Dua Orang Tewas”

Dengang menggunakan analisis Kewilayahan  dapat disimpulkan ciri-ciri region seperti berikut:

·         daerah rawan longsor tersebut memiliki cuaca ekstream.

·         Pemukiman penduduk tersebut adalah sepanjang jalan.

·         Sarana transportasi tersebut bergantung besar pada jalan tersebut.

·         Kemiringan tanah yang curam.

 

Menganalisis contoh diatas dengan analisis Kualitatif.

Analisis kualitatif adalah cara analisis yang tidak menggunakan angka-angka. Analisis kualitatif merupakan cara klasik dalam mengidentifikasi sebuah fenomena.

Di contoh diatas dapat disimpulkan analisis kualitatifnya yaitu:

Ø  Fenomena itu disebabkan oleh cuaca yang exstream, kemiringan curam dan berada di pinggir jalan yang mengakibatkan tanah terlalu banyak menerima getaran.

Ø  Daerah tersebut sudah pernah longsor itu dibuktikan oleh kalimat “warga yang membersihkan timbunan tanah di sepanjang jalan.”

 

Menganalisis contoh diatas dengan analisis Kuantitatif.

            Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan angka-angka. Analisis kuantitatif merupakan analisis banyak menggunakan data statistic.

Di contoh diatas dapat disimpulkan analisis kuantitatifnya:

v  Warga yang menjadi korban sebanyak 2 orang.

v  Ketinggian tebing ± 10 meter.

v  Tempat terjadinya berada pada kilometer 19.

v  Longsor sudah terjadi lebih darin 2 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar